Akibat Pemberitaan, Wartawan Di Tanjungbalai Dimaki Oleh Keluarga Tersangka
Tugas seorang wartawan adalah mengabdikan diri kepada kesejahteraan umum dengan memberi masyarakat informasi sehingga masyarakat mengetahui kejadian yang terjadi di daerah lain melalui pemberitaan dan dalam hal ini masyarakat dapat membuat penilaian terhadap masalah yang mereka hadapi.
Wartawan sanggup berkerja tanpa mengira waktu baik siang ataupun malam, cukup melelahkan apabila objek berita yang dituju cukup jauh sehingga menguras waktu dan tenaga demi sebuah informasi berita. Belum lagi sang wartawan rela meninggalkan keluarga selama berhari - hari bahkan berbulan lamanya.
Namun tugas mulia ini tak selamanya dibalas dengan baik oleh pembaca, Hal inilah yang dialami oleh Ferry Matondang salah seorang wartawan Media Online Hetanews. Com di Tanjungbalai.
Dirinya dihina dan di maki konon katanya keluarga tersangka yang diberitakan nya, dirinya dimaki melalui media sosial yakni di pesan masenger maupun Facebook pada jumat (8/3/2019),dengan kata-kata yang sungguh hina dan tidak sepatutnya diucapkan apalah lagi oleh seorang wanita.
Kasus ini bermula saat Wartawan ini menulis berita tentang seorang tersangka yang di ringkus polisi karena menikam korbannya dengan senjata parang panjang mirif samurai.
"Yang membuat saya tidak nyaman itu, dia (FB Tasya Lauren ) menyebut saya "... anjing...", serta mengintervensi saya, ucap Ferry.
Ini bukan saja penghinaan terhadap dirinya secara pribadi, kata ferry tapi ini sudah melecehkan dan menurunkan kewibawaan orang pers, jadi kami memilih polisi untuk menyelesaikan masalah ini,"
Dirinya berencana akan membuat laporan polisi dan dengan itu nanti dia berharap, polisi segera bertindak sehingga tidak ada lagi masyarakat mengeluarkan kata-kata yang membuat jurnalis terganggu dalam bekerja.