Peluncuran Satelit Ini Pelosok RI Segera Tinggalkan Internet 2G
Peluncuran Satelit Nusantara Satu pada Jumat 22 Februari
2019, akhir pekan lalu menjadi tolak ukur kemerdekaan akses internet oleh
seluruh rakyat Indonesia.
Memang selama ini daerah pelosok nusantara hanya bisa
menikmati akses jaringan internet generasi kedua (2G). Dengan munculnya satelit
baru ini penggunaan jaringan internet generasi keempat (4G) bisa dinikmati.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan
Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Anang Latif mengatakan Satelit Nusantara Satu bermanfaat
meningkatkan penerobosan internet di Indonesia. Kecepatan internet pun akan
setara dengan teknologi internet fiber optic (FO).
Dengan adanya satelit ini (Satelit Nusantara Satu)
kecepatannya menandingi sinyal fiber. Kalau memakai internet yang lama biayanya
mahal dan lamban. Dengan satelit ini 4G bisa digelar hingga ke perbatasan
pedalaman (pelosok) bisa dipakai. Jika dulu tidak bisa pakai 4G, apalagi untuk
pedalaman hanya bisa 2G," kata Anang kepada CNBC Indonesia di Jakarta,
Minggu (24/2/2019).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kapasitas internet yang
disediakan oleh satelit ini sama dengan seluruh kapasitas ketersediaan internet
di negeri ini, yakni 15Gbps.
Sehingga dengan penambahan satelit ini total kapasitas
internet Indonesia saat ini mencapai 30Gbps, lainnya disumbang oleh satelit
yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk
(TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT) dan lain sebagainya.
Satelit ini merupakan satu dari target lima satelit yang
akan disewa pemerintah hingga 2022-2023 nanti, sembari menunggu dioperasikannya
satelit multifungsi milik pemerintah.
Menurut Anang, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) merupakan
satu-satunya pemain lokal yang satelitnya akan digunakan oleh pemerintah.
Sementara, empat satelit lainnya diakuinya adalah milik asing.
Belum ada (perusahaan Indonesia yang mampu). Teknologinya
tinggi jadi belum ada yang sanggup untuk fabrikasi dan roket peluncurnya.